Jumat, Maret 06, 2009

Mengurai Misteri dan Potensi Planet Super Bumi



Era tahun 1995 menjadi tonggak dimulainya pencarian planet baru di luar Tata Surya saat sebuah planet ditemukan di bintang 51 Pegasi, bintang yang mirip Matahari. Jauh sebelum itu memang telah ditemukan planet yang mengelilingi Pulsar, namun keberadaan planet lain di sekitar bintang serupa Matahari menjadi awal perburuan planet-planet di luar Tata Surya. Sejak saat itu, sudah 342 planet yang ditemukan.

Ilustrasi exoplanet kebumian. Kredit : NASA
Saat perburuan dimulai, planet-planet yang ditemukan hanyalah planet gas masif yang mirip Jupiter. Namun, perkembangan teknik pengamatan masa kini telah membawa manusia pada perburuan planet serupa Bumi yang lebih kecil. Planet batuan serupa Bumi di luar Tata Surya bukan lagi sebuah mimpi yang menanti untuk disingkap, karena saat ini satu per satu planet seperti itu berhasil ditemukan dan dikenal dengan nama Super Bumi.
Planet Super Bumi merupakan planet yang massanya sekitar 10 kali massa Bumi, karena jika lebih, si planet akan cenderung menjadi planet gas seperti Uranus dan Neptunus. Tak seperti planet gas raksasa, ukuran Super Bumi cukup kecil untuk memiliki permukaan tanah maupun lautan yang memungkinkan untuk mendukung kehidupan. Sampai saat ini, planet Super Bumi yang ditemukan masih belum bisa menjadi tempat liburan alias belum bisa mendukung kehidupan untuk ada di dalamnya. Pencarian masih terus dilakukan, dan tak bisa dipungkiri, suatu saat nanti mungkin saja kita akan menemukan sebuah planet yang memiliki komposisi kimia yang tepat dan jarak yang pas dari bintang induk untuk dapat mendukung berlangsungnya kehidupan di dalam planet tersebut.
Bagaimanakah kehidupan di planet Super Bumi?
Yang pertama, massa planet Super Bumi memang 10 kali massa Bumi. Namun, tak berarti ia akan memiliki diameter 10 kali lebih besar dari Bumi. Hubungan tak linier antara massa dan ukuran planet membuat planet Super Bumi akan memiliki ukuran lebih kecil. Dan jika kita bisa mengunjungi planet Super Bumi, maka kita akan merasa lebih berat. Kok bisa? Ternyata, ini dipengaruhi gravitasi planet Super Bumi yang lebih besar. Selain itu, planet Super Bumi juga memiliki atmosfer yang lebih tebal dan rapat.
Dengan mengesampingkan berbagai perbedaan, pada kondisi yang tepat Planet Super Bumi akan dapat melabuhkan kehidupan di dalamnya. Yang pasti bukan kehidupan seperti misalnya permainya pohon kelapa di pantai atau mungkin kehidupan seperti manusia. Namun, resep yang pas tersebut akan memberi kesempatan pada kehidupan untuk tumbuh dan berkembang, apa pun bentuknya.
Dan, ketika planet Super Bumi semakin banyak ditemukan, kesempatan untuk menemukan planet serupa Bumi hanya tinggal menunggu hitungan waktu.
Planet Kebumian atau Bukan ?

Ilustrasi exoplanet kebumian saat melintasi bintang induk disertai kurva cahayanya. Kredit : NASA
Bagaimanakah para peneliti bisa mengetahui sebuah planet memiliki permukaan batuan seperti Bumi dan Mars? Bagaimana mereka membedakannya dari planet gas raksasa seperti Saturnus dan Neptunus?
Jawabannya, ketika sebuah planet melintas atau transit di depan bintang induknya, ia akan menghalangi sejumlah cahaya dari bintang. Pada saat itu, bintang akan sedikit meredup.
Ketika sebuah planet gas raksasa melintas, cahaya bintang induk akan berangsur-angsur meredup. Peredupan cahaya bintang terjadi saat cahaya bintang harus melewati lapisan gas tebal di atmosfer sampai seluruh planet berada di depan si bintang. Namun, untuk planet kebumian, atmosfernya lebih tipis sehingga proses meredupnya cahaya bintang terjadi lebih cepat saat planet bergerak melintasi bintang induk.
Pada saat planet melintasi bintang, cahaya bintang yang melewati atmosfer si planet akan dapat ditelaah oleh para peneliti untuk mengetahui keberadaan komponen kimia yang bisa menjadi petunjuk kehidupan di planet tersebut.
Sumber : Planet Quest NASA

Kamis, Februari 26, 2009

Tidak Ada Kiamat di Tahun 2012

Hmm… sepertinya banyak juga yah penggemar kiamat 2012. Ada apa sehingga manusia sangat tertarik dan percaya dengan mudah pada isu-isu seperti ini?
Katanya dunia akan berakhir pada tanggal 21 Desember 2012! Runutan angka yang menarik yang membuat anda langsung terperangah dan menggumam, “ah benar juga.. pasti bener nih beritanya”. Lantas tanpa telaah lanjut anda pun berkata kiamat tinggal 3 tahun lagi. Atau kalau anda tak percaya teori kiamat, anda langsung berkomentar “cuma Tuhan yang tahu kapan kiamat”, “ah kamu musyrik…”, atau “itu info disebarkan oleh orang tak beragama”. Sekali lagi semua informasi hanya ditelan tanpa ditelaah.

Piramida peninggalan suku Maya. kredit : whoyoucallingaskeptic.wordpress.com
Nah, karena dunia akan kiamat sebentar lagi, berhentilah merencanakan hidupmu, karirmu, tak usah lagi berpikir untuk punya rumah, segeralah menikah sebelum kiamat, dan pastikan kamu bisa bersenang-senang menikmati hidup sebelum kiamat. Atau, segeralah bertobat jangan sampai saat kiamat kamu malah belum bertobat. Tiga tahun lagi loh!.
Pembahasan yang aneh mungkin kata sebagian orang. Hampir setiap saat kita mendengar tentang berbagai teori kiamat… dan kenyataannya kita masih ada disini. Belum ada satu teori pun yang membuktikan kebenarannya. Tapi kenapa 2012 begitu penting?
Katanya, kalender Maya akan berhenti tahun 2012, dan kemudian jadi semacam agama dan kepercayaan baru mengalahkan kepercayaan yang ada di masyarakat. Mengabaikan semua alasan saintifik dan pada akhirnya membawa masyarakat pada kekhawatiran baru. Lupakan Nostradamus, Y2k, dan semua prediksi kiamat lainnya, karena sekali lagi menurut ramalan 2012, planet X akan kembali dan menghancurkan Bumi.
Ok.. berhenti disini dan mari kita telaah setiap alasan yang muncul tentang kiamat 2012 ini. Dan buat anda para penggemar nubuat Kalender Maya, saya punya berita buruk buat anda semua. Tidak akan ada kiamat di tahun 2012… dan ini alasannya, silahkan disimak.
Kalender Maya

Kalender Maya
Apa itu kalender Maya? Ini merupakan kalender yang disusun oleh sebuah peradaban yang dikenal dengan nama Maya pada kisaran 250-900 M. Bukti kehadiran peradaban Suku Maya ini bisa dilihat dari sisa kerajaannya di hampir semua bagian selatan Meksiko, Guatemala, Belize, El Savador dan sebagian Honduras.
Dari bukti-bukti sejarah, masyarakat dalam suku Maya memang memiliki kemampuan menulis yang baik dan juga kemampuan untuk membangun kota dan perencanaan kota. Dalam hal membangun, Suku Maya terkenal dengan bangunan piramida dan berbagai bangunan besar lainnya. Tak hanya itu dalam kebudayaan, peradaban suku Maya memberi pengaruh yang sangat besar pada kebudayaan Amerika Tengah. Pengaruh itu bukan hanya dalam hal peradaban namun juga dalam hal populasi pribumi di area tersebut. Sampai saat ini sejumlah Suku Maya masih tetap ada dan meneruskan tradisi mereka yang telah berumur ribuan tahun itu.
Suku Maya dalam kehidupannya menggunakan beberapa kalender berbeda. Bagi mereka, waktu merupakan penghubung dengan lingkaran spiritual. Kalender memang digunakan untuk hal-hal praktis seperti untuk kehidupan sosial, pertanian, perdagangan dan berbagai keperluan administratif. Namun dipercaya ada elemen religi yang besar di dalamnya yang memberi pengaruh. Bagi suku Maya, setiap hari memiliki roh pelindung yang berbeda sehingga setiap hari memiliki fungsi yang berbeda pula. Sangat berbeda dengan kehidupan modern dengan kalender Gregorian yang hanya menetapkan kalender sebagai waktu yang terkait dengan hal-hal administratif, kehidupan sosial dan keperluan ekonomi.
Kebanyakan kalender Maya memiliki rentang waktu pendek.
Kalender Tzolk’in berakhir dalam 260 hari
Kalender Haab’ memberi perkiraan 1 tahun Matahari yakni 365 hari.
Suku Maya kemudian mengkombinasi kedua kalender ini membentuk “Calendar Round”, siklus yang akan berakhir setelah 52 Haab (sekitar 52 tahun atau kisaran panjangnya satu generasi). Di dalam “Calendar round” terdapat Trecena ( siklus 13 hari) dan Veintena (siklus 20 hari). Tampaknya sistem siklus ini berlaku dengan mempertimbangkan jumlah hari dalam 52 tahun adalah 18980 hari.
Untuk bangsa Maya, sains dan agama adalah satu. Mereka membangun sistem matematika dan astronomi yang cukup impresif terkait dengan kepercayaan mereka. Pencapaian dalam hal matematika bisa dilihat pada notasi posisi dan penggunaan angka nol. Dalam astronomi, mereka secara akurat menghitung tahun Matahari, mengkompilasi tabel posisi bulan dan Venus serta memprediksi Gerhana Matahari. Suku Maya juga memiliki penanggalan untuk “siklus Venus” yang cukup akurat. Kalender Venus ini dibuat berdasarkan lokasi Venus di langit malam. Hal yang sama tampaknya juga dilakukan pada planet-planet lainnya.
Sistem “Calendar Round” ini memang sangat baik untuk mengingat hari kelahiran atau periode keagamaan. Namun untuk merekam sejarah, kalender ini tak bisa dijadikan patokan karena tak dapat merekam kejadian yang lebih tua dari 52 tahun.
Akhir Perhitungan Panjang = Akhir Dunia?

Alam semesta menurut suku Maya. Kredit : edwardtbabinski.us
Karena tak bisa merekam kejadian sejarah yang lebih tua dari 52 tahun, Suku Maya punya solusi lain. Dengan metode yang cukup inovatif, mereka bisa memperluas jangkauan “Calendar Round” yang tadinya cuma 52 tahun itu.
Sampai di titik ini, kalender Maya akan tampak sangat kuno, bahkan bisa dikatakan dibuat hanya berdasarkan kepercayaan religi, siklus bulan, kalkulasi matematika dengan siklus atau unit 13 dan 20 sebagai basik perhitungan disertai campuran kepercayaan mitologi. Satu-satunya prinsip kalender yang memiliki korelasi dengan kalender modern hayalah Haab yang mengenali panjang tahun Matahari yakni 365 hari. Sebagai jawaban atas penanggalan yang lebih panjang, Suku Maya membuat sistem penanggalan “Long Count” atau “Perhitungan Panjang”, kalender yang akan berakhir setelah 5126 tahun.
Sistem penanggalan Maya untuk “Long Count” ini memang menarik, dan secara numerik dapat diprediksi dan bisa dengan akurat menunjuk pada penanggalan dalam sejarah. Penanggalan ini bergantung pada basik perhitungan dengan unit 20. Kalender modern saat ini menggunakan basik perhitungan dengan unit 10.
Nah bagaimana perhitungannya?
Tahun dalam “Long Count” kalender Maya, dimulai dari 0.0.0.0.0. Tiap angka 0 merepresentasikan angka 0-19, dan setiap angka merepresentasikan perhitungan hari-hari di suku Maya.
Untuk hari pertama, kalendernya akan seperti ini : 0.0.0.0.1 dan pada hari ke-19 akan menjadi 0.0.0.0.19. Jika mencapai angka 20, kalendernya akan jadi : 0.0.0.1.0. Perhitungan ini akan menunjukkan 0.0.1.0.0 untuk satu tahun dan 0.1.0.0.0 untuk kisaran 20 tahun dan 1.0.0.0.0 utuk kisaran 400 tahun. Maka untuk penanggalan 2.10.12.7.1, akan melambangkan penanggalan untuk hari ke-1 di bulan ke-7 dan tahun 1012.
Lantas apa hubungannya dengan akhir dunia?
Suku Maya, sangat terobsesi dengan waktu. Pemahaman dan prediksi berbagai siklus waktu akan memberi mereka kemampuan untuk mengadaptasinya dalam kehidupan di dunia. Menurut kosmologi bangsa Maya, dunia ini telah diciptakan 5 kali dan dihancurkan 4 kali. Dalam skala yang sementara, berbagai hari di dalam satu tahun dianggap cocok untuk aktivitas tertentu, sedangkan sebagian lainnya merupakan ketidakberuntungan.
Nah, menurut kepercayaan suku Maya, sesuatu yang buruk akan terjadi jika kalender “Long Count” berakhir. Berbagai pembagian dilakukan para ahli, namun karena suku Maya mendasarkan perhitungan numerik pada siklus 13 dan 20, maka bisa jadi hari terakhir kalender mereka adalah 13.0.0.0.0. Kapankah itu? Angka 13.0.0.0.0 merepresentasikan 5126 tahun dan “Long Count” ini berawal pada 0.0.0.0.0 yakni 11 Agustus 3114 SM menurut penanggalan Gregorian.
Nah dengan demikian, kalender Maya akan berakhir 5126 tahun kemudian yakni 21 Desember 2012. Inilah yang jadi dasar berpikir tentang kiamat di tahun 2012.
Akhir Dunia

Ilustrasi tabrakan yang terjadi. Kredit : NASA
Sepertinya saat sesuatu itu berakhir termasuk ketika perhitungan kalender kuno berakhir, masyarakat cenderung berpikir pada kemungkinan ekstrim bahwa peradaban juga akan ikut berakhir. Entah dengan cara apa dunia itu akan berakhir. Berbagai argumentasi dimunculkan, antara lain Bumi akan ditabrak oleh sebuah planet, asteroid atau entah bencana apalagi. Intinya jika kalender ini berakhir maka Bumi akan tersapu dan hancur.
Ahli arkeologi dan juga orang-orang yang keahliannya pada hal mitologi percaya bahwa akan ada era pencerahan yang muncul jika 13.0.0.0.0 tiba. Dan ini juga tidak berarti akan kiamat atau apapun. Tidak ada bukti yang menunjukan dunia akan berakhir. Bahkan jika memang ada maka suku Maya bisa dikatakan berhasil memprediksikan sebuah keajaiban religius.
Mitos terus berkembang, bahkan film Indiana Jones and the Kingdom of Crystal Skull sepertinya dibuat berdasarkan mitos suku Maya. Dikatakan 13 tengkorak kristal akan dapat menyelematkan kemanusiaan dari akhirnya. Mitos di film ini mengatakan jika ke-13 tengkorak kuno ini tidak diletakkan bersama pada waktu tertentu, Bumi akan bergeser dari sumbunya. Menarik memang untuk sebuah film dalam meraih penontonnya yang mudah percaya pada mitos….
Tak hanya itu. Mitos yang berkembang mengatakan Bumi akan dihancurkan oleh tabrakan Planet X, tabrakan meteorit, dihisap lubang hitam, dibunuh oleh Flare Matahari, Bumi hancur oleh ledakan sinar gamma dari sistem bintang, datangnya zaman es yang lebih cepat dan pergeseran kutub magnet. Bahkan setiap prediksi disertai bukti-buktinya sendiri. Dan pada akhirnya begitu banyak pengikut kiamat 2012 ini. Sayangnya tak satupun argumentasi yang diberikan itu bisa dibuktikan kebenarannya.
Fakta yang ada menyatakan Nubuat Kiamat Suku Maya murni berdasarkan kalender yang memang tidak didesain untuk menghitung penanggalan setelah 2012. Hal ini disebabkan karena suku Maya mendasarkan perhitungan pada siklus 13 dan 20.
Arkeo-astronom Maya bahkan masih memperdebatkan masalah kalender “Long Count” ini. Pertanyaannya, apakah kalender ini akan kembali ke 0.0.0.0.0 setelah 13.0.0.0.0 atau akan terus berlanjut sampai 20.0.0.0.0 (sekitar 8000M) dan kemudian kembali ke 0.0.0.0.0.
Mengutip kata-kata Karl Kruszelnicki dalam “Great Moments in Science“:
“ … ketika Kalender mengakhiri siklusnya, ia akan berputar kembali ke siklus berikutnya. Dalam masyarakat modern, setiap tanggal 31 Desember tidak diakhiri dengan akhir dunia, namun dilanjutkan oleh siklus berikut yakni 1 Januari. Karena itu 13.0.0.0.0 dalam kalender Maya akan diikuti oleh 0.0.0.0.1 atau 22 desember 2012, yang hanya menyisakan beberapa hari untuk berbelanja keperluan Natal.”
Siklus kalender Maya boleh berakhir, namun siklus baru akan kembali berulang….dan membawa hari baru bagi penghuni Bumi.

Minggu, Februari 22, 2009

Hidangan Pembuka Spektakuler Dari Saturnus

Rekan-rekan di Indonesia, kita akan mendapatkan sebuah paket pengamatan lengkap sebagai hidangan santap malam pada tanggal 24 Februari 2009 ini. Hidangan utama kita malam itu adalah komet Lulin (yang sedang berada pada titik terdekatnya dengan Bumi). Namun jangan salah, sebelum hidangan utama disajikan, ada sebuah hidangan lain yang dihadirkan sebagai hidangan pembuka. Apakah itu?
Tanggal 24 Februari, hidangan pembuka bagi para pengamat langit adalah kejadian transit 4 satelit Saturnus sebagai hidangan pembuka. Pembukaan transit yang dimulai dengan masuknya bayangan Titan menutupi permukaan Saturnus pada pukul 17:54 WIB. Sayangnya kejadian ini tidak dapat diamati dari Indonesia karena pada waktu tersebut Saturnus belum terbit dan Matahari belum terbenam. Kira-kira 40 menit kemudian piringan Titan akan masuk dan disusul dengan Mima, Dione, dan Enceladus.

Transit Titan dan Saturnus pada 8 Februari 2009. Kredit : Christopher Go
Transit seperti ini terhitung langka karena hanya terlihat setiap 14-15 tahun sekali saat orbit satelit-satelit Saturnus nyaris tampak samping atau sejajar dengan ekuator (khatulistiwa) Bumi. Terakhir kali Teleskop Hubble menangkap transit satelit Saturnus terjadi pada tahun 1995-1996, yakni transit Titan dan Tethys dengan Saturnus dan yang berikutnya transit Mimas, Enceladus, Dione dengan Saturnus. Ini akan jadi pertama kalinya kita melihat dan menangkap 4 satelit yang mengalami transit dengan Saturnus.
Pengamat di Indonesia akan dapat menyaksikan sebagian dari kejadian ini mulai pukul 21:00 WIB dimana posisi Saturnus cukup tinggi untuk diamati (meskipun kurang ideal karena tetap dipengaruhi faktor dispersi atmosfir). Pada waktu ini, (semoga) Titan dan bayangannya masih dapat terlihat dengan menggunakan sebuah teleskop kecil.
Kejadian ini akan berakhir menjelang tengah malam, dan ini adalah saat yang cukup tepat untuk mencari menu utama –Komet Lulin.
Semoga langit cerah pada tanggal 24 Februari nanti.. Selamat berburu dan menikmati hidangan dari langit…

Kamis, Februari 12, 2009

Benarkah Ada Meteorit Jatuh di Bali ?


Pagi ini masyarakat di area persawahan desa Sukawati, Gianyar, Bali dikejutkan dengan keberadaan kubangan sebesar 1 meter dengan kedalaman 30 cm. Diperkirakan ada sebuah benda yang jatuh dari langit dan menghantam daerah persawahan tersebut sehingga menimbulkan kubangan sedalam 30 cm.
Dari pengakuan warga, tampaknya mereka melihat ada cahaya yang turun dari langit pada tanggal 1 januari, namun tidak mereka hiraukan. Selain itu masih menurut warga, terdengar ada ledakan dini hari tadi dan menduga ledakan tersebut sebagi pemicu terbentuknya kubangan. Ledakan tersebut juga awalnya dianggap sebagai ledakan petasan. Namun pagi ini diperkirakan benda tersebut adalah sebuah objek langit yang jatuh ke Bumi dan dikenal sebagai meteorit.
Dari hasil olah TKP kepolisian setempat, ditemukan 3 buah batuan kecil dengan tekstur mirip batu apung di dalam kubangan tersebut. Apakah batuan ini benar meteorit? Tentu saja penelitian lanjutanlah yang akan membuktikannya. Saat ini batu-batu tersebut dibawa ke ahli geologi untuk diteliti. Kalau benar itu sebuah meteor, tentu akan menarik untuk mempelajari kandungan batuan tersebut. Dari kubangan atau kawah yang terbentuk memang terlihat merupakan akibat dari hantaman meteorit yang sampai ke Bumi.
Bagi kalangan astronom, meteor adalah hal biasa yang terlihat di langit malam. Kadang objek tersebut masuk dalam atmosfer Bumi dan lolos sampai di permukaan Bumi. Jatuhnya meteorit tersebut memang sering menimbulkan ledakan. Tak heran karena objek meteorit tersebut bergerak dengan kecepatan tinggi dan kemudian menumbuk permukaan Bumi. Batu meteorit yang ditemukan tak lama setelah jatuh digolongkan dalam kategori finds.
Menguak Teka Teki Meteorit Yang Menabrak Bumi


Meteorit 00506, ditemukan di Antractika tahun 2000. Kredit :NASA Selama beberapa tahun terakhir ini, astronom menghadapi sebuah teka teki. Sebagian besar asteroid yang mendekati Bumi ternyata hanya sebagian kecil yang cocok dengan meteorit yang sering menghantam planet kita ini. Meteorit dan asteroid memang memiliki keterkaitan yang kuat, karenameteorit adalah pecahan dari asteroid yang menghantam sebuah planet. Perbedaan keduanya sangat sulit untuk dijelaskan, namun tim peneliti dari MIT dan institusi lainnya berhasil menemukan jawaban atas teka teki yang dihadapi itu.
Batuan kecil yang selama ini menghantam Bumi dan jatuh di permukaan planet kita tampaknya datang dari sabuk asteroid yang berada di antara Mars dan Jupiter dan bukan berasal dari populasi asteroid dekat Bumi atau yang dikenal sebagai NEA (near-Earth asteroid). Teka teki ini terkuak secara perlahan dari hasil penelitian jangka panjang terhadap asteroid oleh Richard Binzel (MIT), P Vernazza (ESA) dan A. T. Tokunaga (direktur University of Hawaii’s Institute of Astronomy).
Richard dan kawan-kawan mempelajari tanda dari spektrum asteroid dekat Bumi dan membandingkannya dengan sppektrum yang dihasilkan oleh ribuan meteorit yang menghantam Bumi. Hasilnya, ternyata 2/3 dari NEA cocok dengan tipe meteorit yang disebut LL chondrites. Tipe ini hanya sekitar 8% dari seluruh meteorit yang jatuh ke Bumi. Kok bisa? Mengapa bisa ada perbedaan antara objek yang menghantam Bumi dan objek besarnya? Tentu harus ada jawaban untuk itu. Dengan sejumlah besar set data jawaban pun dicari. Apakah sebuah kebetulan hanya 8 % yang cocok dengan NEA?
Jauh di sabuk utama asteroid, populasinya jauh lebih beragam dan ternyata tipe yang ada disana mendekati tipe yang ditemukan di Bumi. Pertanyaannya, kenapa justru yang sering menabrak kita cocok dengan populasi yang berada jauh dari Bumi dibanding populasi yang ada disekitar kita? Akhirnya muncul ide kalau ada objek yang bergerak cepat dalam lintasannya yang kemudian langsung menghantam Bumi. Pergerakan yang cepat ini diperkirakan disebabkan oleh efek tersembunyi yang ditemukan dulu, dan baru diketahui sekarang sebagai faktor signifikan yang menggerakan asteroid atau yang dikenal sebagai efek Yarkovsky.
Efek Yarkovsky menyebabkan asteroid mengubah orbitnya dan akibatnya asteroid ini menyerap sinar Matahari di satu sisi dan memantulkan kembali cahaya itu saat mereka berotasi. Hal ini menyebabkan ketidaksetimbangan yang secara perlahan mengubah garis edarnya.Tapi yang jadi kunci pentingnya, efek ini ternyata bekerja lebih kuat pada objek yang lebih kecil dam memiliki pengaruh yang lemah pada objek yang besar. Menurut Richard Binzel, efek yarkovsky ini sangat efisien untuk objek yang hanya berukuran beberapa meter dan berpengaruh pada objek di seluruh area sabuk asteroid.
Untuk gumpalan batuan yang hanya berukuran batu karang dan lebih kecil dari itu, efek Yarkovsky memainkan peran penting dalam menggerakan mereka dari sabuk asteroid ke garis edar yang bisa mengarahkan mereka ke Bumi. Sedangkan untuk asteroid yang lebih besar dengan ukuran lebih dari 1 km, asteroid yang selama ini jadi perhatian kita sekaligus meresahkan kita karena berpotensi menabrak Bumi, efek Yarkovsky ternyata sangat lemah efeknya dan hanya bisa sedikit memindahkan mereka.
Kesimpulan yang didapat Richard Binzel, asteroid dekat Bumi terbesar sebagian besar datag dari bagian dalam sabuk asteroid. Asteroid tersebut merupakan bagian dari keluarga sisa asteroid besar yang hancur akibat tabrakan. Dengan dorongan awal dari efek Yarkovsky, asteroid berukuran beberapa kilometer dari area Flora bisa menemukan diri mereka sendiri di sudut sabuk asteroid, yang kemudian dikirim menuju garis edar Bumi melalui efek gangguan planet yang kita sebut resonansi.
Penelitian ini akan berguna dalam usaha melindungi Bumi dari hantaan asteroid. Karena sebagaimana kita ketahui, masalah terbesar saat ini adalah mencari pemecahan terhadap asteroid yang bergerak mendekati Bumi. Jika satu saja berpotensi menabrak Bumi tentu cara penanganannya akan berbeda dengan asteroid lainnya karena mereka sangat bervariasi. Namun dengan adanya penelitian ini bisa diketahui kalo sebagian besar asteroid dekat Bumi merubakan objek batuan yang kaya mineral dan miskin besi. Hal ini memungkinkan kita untuk berkonsentrasi mencari pemecahan atas asteroid yang berpotensi menabrak Bumi.
Penemuan Asteroid yang Berpotensi Membahayakan Bumi


Sebuah asteroid yang digolongkan berbahaya bagi bumi (Potentially Hazardous Asteroid/PHA) telah ditemukan. Robert Holmes, seorang astronom dari Astronomical Research Institute menemukan asteroid ini ketika melakukan pengamatan sebuah asteroid lain pada 31 Januari 2009. Pada saat itu Holmes sedang melakukan pengamatan lanjutan asteroid 2008 EV5. Holmes sendiri aktif mengoperasikan teleskopnya di Astronomical Research Institute, yang merupakan bagian dari program NASA’s Near Earth Observation dan proyek Killer Asteroid. Hanya dalam beberapa tahun, Holmes telah menemukan 250 asteroid, 6 Supernova, dan 1 komet. Selain itu dia juga memproduksi foto astronomi untuk kepentingan pendidikan dan keperluan publik.
Citra area penemuan PHA 2009 BD81 (kiri). PHA 2008 EV5 di sebelah kanannya. Kredit : Robert Holmes
Beberapa jam setelahnya seorang guru dari Ranger High School Texas dan murid dari Bulgarian Academy of Science, K. Dankov, juga mengidentifikasi adanya asteroid ini. Penemuan objek yang juga tergolong sebagai NEO (Near Earth Object) ini juga telah dikonfirmasi oleh Silver Spring Observatory, Sandlot Observatory, dan Magdalena Ridge Observatory. Objek ini diduga sebagai objek yang memiliki kemungkinan menumbuk bumi setelah tahun 2042. Asteroid ini juga telah dimasukkan dalam daftar objek yang beresiko di website NASA/JPL dan sampai saat ini telah terdaftar 1015 PHA termasuk asteroid ini.
Peta yang dibuat Holmes untuk menunjukan jejak 2009 BD81. Kredit : Robert Holmes
Asteroid yang dinamakan 2009 BD81 ini akan mendekati bumi pada 27 Februari 2009 dan berada pada jarak tujuh juta km dari bumi. Pada tahun 2042 diperkirakan asteroid ini akan berada pada jarak 31.800 km dari bumi dan akan semakin mendekat pada tahun 2046. Data dari NASA/JPL menunjukkan 2009 BD81 termasuk asteroid berukuran kecil dengan diameter 0.314 km dan memiliki 10 kemungkinan tumbukan yang beresiko dalam kurun waktu 100 tahun dimulai dari tahun 2042. Akan tetapi Holmes juga menyatakan kemungkinan asteroid ini menumbuk bumi dalam rentang waktu 33 tahun ke depan sangat kecil. Pengamatan lebih lanjut sangat diperlukan agar pengetahuan tentang orbit asteroid ini dapat ditentukan dengan tepat.
Penemuan Asteroid yang Berpotensi Membahayakan Bumi


Sebuah asteroid yang digolongkan berbahaya bagi bumi (Potentially Hazardous Asteroid/PHA) telah ditemukan. Robert Holmes, seorang astronom dari Astronomical Research Institute menemukan asteroid ini ketika melakukan pengamatan sebuah asteroid lain pada 31 Januari 2009. Pada saat itu Holmes sedang melakukan pengamatan lanjutan asteroid 2008 EV5. Holmes sendiri aktif mengoperasikan teleskopnya di Astronomical Research Institute, yang merupakan bagian dari program NASA’s Near Earth Observation dan proyek Killer Asteroid. Hanya dalam beberapa tahun, Holmes telah menemukan 250 asteroid, 6 Supernova, dan 1 komet. Selain itu dia juga memproduksi foto astronomi untuk kepentingan pendidikan dan keperluan publik.
Citra area penemuan PHA 2009 BD81 (kiri). PHA 2008 EV5 di sebelah kanannya. Kredit : Robert Holmes
Beberapa jam setelahnya seorang guru dari Ranger High School Texas dan murid dari Bulgarian Academy of Science, K. Dankov, juga mengidentifikasi adanya asteroid ini. Penemuan objek yang juga tergolong sebagai NEO (Near Earth Object) ini juga telah dikonfirmasi oleh Silver Spring Observatory, Sandlot Observatory, dan Magdalena Ridge Observatory. Objek ini diduga sebagai objek yang memiliki kemungkinan menumbuk bumi setelah tahun 2042. Asteroid ini juga telah dimasukkan dalam daftar objek yang beresiko di website NASA/JPL dan sampai saat ini telah terdaftar 1015 PHA termasuk asteroid ini.
Peta yang dibuat Holmes untuk menunjukan jejak 2009 BD81. Kredit : Robert Holmes
Asteroid yang dinamakan 2009 BD81 ini akan mendekati bumi pada 27 Februari 2009 dan berada pada jarak tujuh juta km dari bumi. Pada tahun 2042 diperkirakan asteroid ini akan berada pada jarak 31.800 km dari bumi dan akan semakin mendekat pada tahun 2046. Data dari NASA/JPL menunjukkan 2009 BD81 termasuk asteroid berukuran kecil dengan diameter 0.314 km dan memiliki 10 kemungkinan tumbukan yang beresiko dalam kurun waktu 100 tahun dimulai dari tahun 2042. Akan tetapi Holmes juga menyatakan kemungkinan asteroid ini menumbuk bumi dalam rentang waktu 33 tahun ke depan sangat kecil. Pengamatan lebih lanjut sangat diperlukan agar pengetahuan tentang orbit asteroid ini dapat ditentukan dengan tepat.

Selasa, Februari 10, 2009

Francise

Franchise Tipu-tipuFranchise atau waralaba adalah kata-kata yang tak asing akhir-akhir ini. Jika Anda sering membeli majalah bisnis, hampir tak terlewatkan iklan-iklan menjual franchise atau peluang usaha. Mulai dari kelas Rp5 jutaan hingga melebihi Rp1 miliar. Mau cari usaha apa? Rumah makan, konter burger, kebab, crepes, pisang goreng, salon mobil, café, bimbingan belajar, kursus bahasa, child care, karaoke, pokoknya segala macam bisnis yang ada saat ini, hampir semua ada franchise-nya. Kalau Anda baca iklan-iklan tersebut, akan membuat Anda tergiur dengan iming-iming keuntungannya. ”BEP (Break Event Point) dalam tiga bulan”, ”Telah sukses di 100 kota Indonesia!”, ”Buka langsung untung”, ”Bisnis tanpa resiko”, ”Margin 300 persen”, dan banyak lagi iming-iming yang akan membuat mata Anda hijau. Bayangkan saja, jika Anda punya duit Rp100 juta. Apa yang Anda lakukan untuk membuat uang Anda berkembang biak? Sebut saja salah satunya yaitu deposito. Berapa sih pendapatan dari bunga deposito saat ini? Paling-paling 12 persen pertahun. Itupun karena kondisi krisis. Bandingkan dengan iming-iming BEP tiga bulan, yang artinya menghasilkan keuntungan 33 persen dari nilai investasi yang Anda tanamkan. Yakinkah akan segitu?Janji adalah utang Semuanya mungkin terjadi, tapi perlu diingat, pada saat orang membaca iklan franchise tersebut dengan BEP tiga bulan, apa harapan mereka? Tentu saja duitnya akan benar-benar kembali dalam tiga bulan. Padahal, sangat mungkin kondisi dan lokasi tempat franchisee (pembeli franchise) tidak seideal yang diharapkan. Bahkan, kebanyakan di lapangan, para franchisor (pemilik franchise) tidak benar-benar paham bagaimana menentukan lokasi yang tepat untuk usaha tersebut. Pokoknya, asal setor franchising fee, langsung saja di oke kan. Padahal, dalam bisnis retail, lokasi adalah aspek terpenting. Masalah kedua timbul di item yang seringkali disebut sistim. Ada kisah kawan saya yang membeli franchise warung makan, dengan royalty fee (uang untuk penggunaan merek dagang dan pembelian sistem) sebesar Rp40 juta (selama lima tahun). Total investasi mencapai Rp200 juta. Dengan segudang janji akan diberikan training support dan sistim yang lengkap, namun apa yang diberikannya? Koki dan sebundel tebal SOP yang memusingkan. Apakah yang dia maksud dengan sistim itu SOP-ya? Menurut pengalaman saya, SOP hanyalah sekumpulan aturan-aturan yang dituliskan. Perusahaan yang saya dirikan, bahkan telah memiliki SOP (tertulis) dalam dua bahasa sejak tahun kedua berdiri. Namun, terbukti SOP tanpa tim yang menjalankannya dengan taat, hanyalah setumpuk kertas aturan tak berguna. Apalagi jika SOP-nya copy paste dari tempat lain!Masalah ketiga, yang sebenarnya ini menjadi masalah utama adalah track record pendiri usaha yang belum terbukti keberhasilannya, tapi sudah buru-buru mem-franchise-kan bisnisnya. Boro-boro dia akan membuat keuntungan untuk franchise, wong dia saja dapat duitnya dari franchising fee. Setelah fee tersebut diterima, franchise ditinggalkan begitu saja dan sibuk mencari korban lainnya. Entah apa yang ada di benak para franchisor, kok tidak malu ya, namanya dijelek-jelekkan di mana-mana, karena tidak bertanggung jawab? Sebagai calon franchisor, pikirkan baik-baik sebelum mem-franchise-kan usaha Anda. Jangan semata-mata berniat mengeruk keuntungan dan cari korban. Karena nama Anda adalah taruhannya. Fokuslah ”Bagaimana agar franchise untung?” Bagaimana memilih franchise yang bagus? Yang punya segudang penghargaan? Sama sekali tidak menjamin. Banyak penghargaan-penghargaan entrepreneur yang Anda bisa beli atau rekayasa. Jika mau aman, ya kunjungi saja beberapa outletnya, tanyakan kepada pemiliknya (franchise). Jika mereka puas dengan support dan sistim yang dijanjikan, barulah Anda pertimbangkan membeli. Tapi, survei membuktikan kekecewaan lebih besar. Sebagai franchisor yang mengutamakan kredibilitas, tidak akan langsung serta merta menerima pinangan si franchise. Jika perlu adakan tes minat dan bakat dulu, apakah ia serius akan menjalankan franchise-nya? Jika hanya berpikir taruh uang terus ditinggal begitu saja, ya sama juga bohong. Semua usaha hanya akan jalan, jika ditekuni dengan serius. Franchisor yang ideal mungkin bukanlah yang memiliki sistimnya ideal, tapi lebih diutamakan yang memiliki komitmen untuk memberikan dukungan sepenuh hati dan tenaga. ”Promise only what you can deliver. Deliver more than you promise!” ***
konflik SARA atas Islam

Heboh Blogger SARA
Ribut-ribut soal blog yang berisi gambar kartun menista Nabi Muhammad SAW, menyeret nama Batam. Pakar telematika, Roy Suryo mengatakan di Jakarta banyak yang meributkan dan menyebut Batam karena diduga kartun yang dimuat di blog Wordpress itu diupload di Batam.”Di Jakarta ribut karena ada kabar kartun ini diupload dari Batam. Diedarkan dari Batam,’’ ujar Roy Suryo di Hotel 89 Penuin kepada wartawan kemarin. Untuk memastikan dari mana blog yang berisi kartun yang melecehkan sosok Nabi Muhammad SAW itu, Roy Suryo datang ke Batam dan melakukan sejumlah analisis. Ia mendatangi beberapa warung internet (warnet). ”Jadi saya datang untuk membela Kota Batam dari tuduhan itu. Untuk sementara, saya membantah (kartun itu di-upload dari Batam),’’ tegas Roy Suryo. Ia mengaku sampai saat ini dirinya belum menemukan bukti-bukti yang kuat bahwa kartun tersebut diedarkan dari Batam. Dari penelurusan di beberapa warnet, bebernya, internet protokol di Batam sangat berbeda. Karena itu ia mengharapkan warga Batam tidak terprovokasi dan mau diadu domba. ”Warga Batam tidak perlu resah,’’ katanya sambil memperlihatkan beberapa gambar kartun tersebut secara cepat. Roy mengungkapkan akan menganilisis lebih mendalam dari mana kartun tersebut. Ia melakukannya di Batam. Sekali lagi ia menegaskan agar warga Batam tidak khawatir dan tersinggung. ”Kasus ini sedang ditangani Mabes Polri. Blog ini juga sudah ditutup Wordpress,’’ jelasnya. Dari analisis, lanjut Suryo, kartun tersebut dirancang cukup lama. Ada sepuluh gambar kartun yang di-upload ke blog. Setelah diselidiki, katanya, ada proses. Gambar tersebut dibuat, masing-masing pada hari yang berbeda. Waktunya dari tanggal 28 September sampai 8 November 2008.”Itu lagi dicari di mana di-scan dan di-upload,’’ ujar pria yang bernama lengkap KRMT Roy Suryo Notodiprojo ini. Menurut Roy, gambar kartun tersebut bukan asli Indonesia. Kemungkinan gambar kartun buatan luar, lalu diedarkan dan diberikan teks bahasa Indonesia. ”Bisa jadi buatan orang luar atau orang Indonesia yang ada di luar negeri,’’ katanya
Teknik Baru Mengukur Asteroid Kecil dan Jauh


Impresi artis untuk asteroid Barbara. kredit : ESOTim astronom dari Perancis dan Italia membangun metode baru untuk mengetahui ukuran dan bentuk asteroid yang sangat kecil atau yang sangat jauh untuk dapat diukur dengan teknik tradisional. Dengan demikian akan semakin banyak asteroid yang bisa diketahui. Metode ini menggunakan kemampuan Very Large Telescope Interferometer (VLTI) milik NASA
Pengetahuan akan bentuk dan ukuran asteroid sangat penting untuk dapat memahami kondisi awal Tata Surya. Informasi yang didapat penting untuk memahami bagaimana debu dan batu-batu kecil dapat menyatu membentuk obyek yang lebih besar dan bagaimana tabrakan-tabrakan yang terjadi menyatukan dan mengubah bentu obyek-obyek tersebut.
Pencitraan langsung dengan optik pada teleskop landas Bumi terbesar seperti Very Large Telescope (VLT) di Chile, teleskop landas angkasa atau pengukuran merupakan metode ang sering digunakan dalam pengukuran asteroid. Sayangnya, pencitraan langsung degan adaptive optik masih terbatas hanya untuk 100 asteroid terbesar di sabuk utama. Di sisi lain, pengukura radar lbih terkonsentrasi pada pengamatan asteroid dekat Bumi yang mengalami pertemuan terdekat degan planet kita ini.
Marco Delbo dari Observatoire de la Côte d’Azur, Perancis, memimpin studi untuk menemukan metode baru yang menggunakan interferometri untuk mengukur asteroid kecil dengan diameter sekitar 15 km di sabuk asteroid, yang jauhnya 200 juta km. Bisa dikatakan kemampuan ini sama dengan mengukur ukuran bola tenis dari jarak ribuan kilometer. Teknik baru ini tidak sekedar menambah jumlah asteroid yang bisa diukur dan namun yang lebih penting lagi para peneliti akan bisa mengenal asteroid kecil yang secara fisik sangat berbeda dari asteroid besar yang sudah dikenal.
Pengukuran dengan teknik interferometrik mengkombinasi cahaya dari dua teleskop atau lebih. Dalam metode baru ini, para astronom menggunakan VLTI milik ESO dan mengkombinasikan 2 unit teleskop 8.2 meter VLT. Teknik ini memberi kemampuan penglihatan yang lebih tajam dengan kemampuan teleskop berdiameter sama dengan separasi antara kedua unit teleskop, yakni 47 meter.
Teknik ini kemudian diterapkan pada (234) Barbara di sabuk utama asteroid, yang memiliki parameter yang tidak biasa. Walaupun letaknya sangat jauh, observasi yang dilakukan VLTI berhasil mengungkap bentuk unik asteroid tersebut. Model yang sesuai, asteroid ini terbentuk dari dua buah objek dengan ukuran 37 dan 21 km yang terpisah pada jarak 24 km. Kedua bagian objek ini tampaknya saling tersusun seperti kacang raksasa atau bisa jadi keduanya adalah objek berbeda yang saling mengorbit.
Jika Barbara pada akhirnya terbukti sebagai asteroid ganda, maka dengan mengkombinasi pegukuran diameter dengan parameter orbit yang ada, astronom dapat mengukur kerapatan objek tersebut.
Keberhasilan membuktikan kemampuan teknik yang baru ini memberi ksempatan pada tim ini untuk memulai kampanye studi asteroid kecil.
Sumber : ESO

Senin, Februari 09, 2009

Komet Lulin, si Hijau yang Mendekati Bumi Tanggal 24 Februari 2009


Tahun 1996, seorang bocah laki-laki di China melihat sesuatu lewat eyepiece teleskop kecilnya. Sesuatu yang mengubah seluruh hidupnya. Yang ia lihat saat itu adalah sebuah komet dengan nyala yang indah, terang dan mengepulkan asap pada ekornya. Saat itu, si bocah megira dialah satu-satunya yang melihat dan menemukan keajaiban itu. Namun ia kemudian mengetahui sudah ada orang lain yang lebih dahulu menemukannya. Kedua orang itu bernama Hale dan Bopp. Dan mereka telah mengalahkannya. Walau kecewa, Quanzhi Ye muda bertekad untuk menemukan kometnya sendiri suatu saat nanti.

Dan hari itu pun tiba. Si bocah berhasil meraih impiannya.

Sore itu di antara kehangatan musim panas bulan Juli 2007, Ye yang sudah berusia 19 tahun dan menjadi mahasiswa meteorologi di Universitas Sun Yat Sen, China, berada di belakang mejanya memandang taburan bintang dalam medan tanpa warna yang ada di hadapannya. Itu sebuah foto yang diambil beberapa malam sebelumnya oleh astronom Taiwan Cie Sheng Lin dalam patroli angkasa di Observatorium Lulin. Jari-jemari Ye bergerak dari satu titik ke titik lainnya dan ia pun berhenti. Ada yang berbeda di foto itu. Salah satu bintangnya bukanlah bintang. Yup.. itu sebuah komet, dan kali ini Ye yang pertama kali mengenalinya.

Komet Lulin, begitulah ia kemudian dinamakan menurut nama observatorium tempat fotonya diambil, kini tengah menempuh perjalanan mendekati Bumi. Sebuah komet cantik berwarna hijau yang dapat terlihat oleh siapapun saat ini dengan mata telanjang.

Dari Arizona, astronom amatir Jack Newton mengirimkan foto Komet Komet C/2007 N3 atau Komet Lulin dari observatoriumnya di Arizona. Foto indah itu diambil dengan teleskop 14 inch pada tanggal 1 February 2009. “Mataku yang sudah tua masih tak mampu untuk mengenali cerlangnya komet itu, karena itu teleskopku yang melihatnya.” kata Newton.



Komet Lulin, si komet hijau nan cantik yang akan mendekati Bumi. Kredit : Jack Newton

Pada tanggal 24 februari 2009, Komet Lulin akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 0,41 SA atau 61.335.180 km. Pada saat itu, Komet Lulin akan tampak terang di angkasa dengan kecerlangan 4 atau 5 magnitud, dengan kata lain area dengan langit yang gelap akan dapat melihat keindahannya. Inilah untuk pertama kalinya Komet Lulin mengunjungi area bagian dalam Tata Surya, dan membiarkan dirinya mengenal sinar Matahari sehingga kejutan apapun bisa saja terjadi.

Keindahan warna hijau pada diri Lulin datang dari gas yang membentuk atmosfer berukuran Jupiter pada dirinya. Letupan yang muncul dari inti komet juga mengandung cyanogen (CN: gas beracun yang ditemukan pada banyak komet) dan karbon diatomik (C2). Kedua substansi ini akan berwarna hijau saat disinari matahari dalam ruang hampa udara.

Pada tahun 1910, masyarakat panik saat astronom menyatakan Bumi akan dilewati Commet Halley yang kaya dengan ekor gas cyanogen. Peringatan yang salah saat itu dberikan kepada masyarakat. isinya : seutas ekor komet tak akan mampu menembus atmosfer Bumi yang rapat. Seandainya bisa, cyanogen yang ada tidak akan cukup untuk menjadi masalah di Bumi. Komet Lulin yang sedang mendekat bulan ini akan memberi dampak yang lebih sedikit dibanding komet Halley. Pada titik terdekatnya dengan Bumi, Lulin akan berada pada jarak 38 juta mil dari Bumi, dan tidak akan membahayakan.

Nah untuk melihat komet Lulin, bangunlah jam 3 dini hari. Komet ini akan terbit beberapa jam sebelum Matahari terbit dan akan tampak di area 1/3 di atas langit selatan sebelum fajar. Nah untuk menemukan komet Lulin, inilah jadwalnya :



Posisi Komet Lulin di langit tanggal 6 Februari 2009. Kredit : Science@NASA 6 Februari : Komet Lulin akan meluncur di Zubenelgenubi, bintang ganda yang berada pada titik tumpu Libra. Zubenelgenubi merupakan penunjuk arah yang bagus karena bisa dilihat oleh mata. Binokular yang diarahkan ke bintang ganda ini akan mengungkap keindahan komet Lulin. Dini hari tadi, para pengamat melaporkan kalau Komet Lulin tampak dengan kecerlangan 5.8-6.4 magitud.

16 Februari : Komet Lulin melewati Spica di rasi Virgo. Spica adalah bintang bermagnitudo 1 magnitud. Finderscope yang diarahkan ke Spica akan menangkap Komet Lulin dalam medan pandangnya.

24 Februari : Lulin berada pada titik terdekatnya dengan Bumi. Lulin akan berada beberapa derajat dari Saturnus di rasi Leo. Saturnus seperti biasa dapat dilihat oleh mata telanjang. Demikian juga Lulin.

Menurut Ye, Komet Lulin tidak hanya menakjubkan dalam keindahannya yang langka, namun juga karena keajaiban penemuannya. Komet ini merupakan kolaborasi antara astronom Taiwan dan China. “Penemuan Lulin tidak akan terjadi tanpa kontribusi kedua belah negara yang terpisah oleh selat” kata Ye. Chi Sheng Lin dan anggota Observatoium Lulin-lah yang memberikan citra yang dibutuhkan Ye untuk dianalisis datanya hingga ditemukanlah Komet Lulin.

Bisa jadi di suatu tempat di bulan ini, ada seorang bocah yang melihat Komet Lulin dan merasakan gairah yang pernah dirasakan Ye saat melihat komet Hale-Bopp di tahun 1996. Dan siapa yang tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari …

Itulah yang sempat jadi imajinasi Ye. Namun ia berharap pengalamannya akan dapat menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya untuk mengejar impian mereka.

Sumber : Science@NASA

Mengenai Saya

Foto saya
Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia
Silakan Buka Blog ini untuk memperluas pengetahuan anda tentang astronomy